Puisi : Anu itu untuk wanita
Kadang kudapati ia merah
bagai pantulan cahaya nila
saat bergelegar ia di waktunya
nampak keras,,keras yang kucari
nampak juga lembut,lembut yang kuidamkan
Aroma, tak begitu mengalihkan, mungkin sama dengan yang lainnya
sungguh membuatku hidup saat terjatuh,
lemahku lenyap seketika dengan mata bergejolak
ingin kuteriak waw.. namun daya lidah bagai jangkrik muda terkuyup embun..
Kupegang ia, nafasku terhempas bagai gejolak ombak di bulan februari
nafsu tak bisa dibicarakan lagi..
ingin..ingin kuraih dia, untuk kumasukkan ke dalam lubang kehidupan
lubang yang kupunya bertahun lamanya, hampir kusam..
Oh, gambaran Pria sejati.. lemaspun engkau tetap kuraih
asalkan keinginanku sampai pada klimaks yang dirindukan
lembaran 100 ribu rupiah, menggelitiknya ku menyebut namamu..
tapi merahmu, adalah anu untuk wanita, untuk kehidupannya.
tak akan berhenti kucari engkau.. dengan atau tanpa lelaki
bagai pantulan cahaya nila
saat bergelegar ia di waktunya
nampak keras,,keras yang kucari
nampak juga lembut,lembut yang kuidamkan
Aroma, tak begitu mengalihkan, mungkin sama dengan yang lainnya
sungguh membuatku hidup saat terjatuh,
lemahku lenyap seketika dengan mata bergejolak
ingin kuteriak waw.. namun daya lidah bagai jangkrik muda terkuyup embun..
Kupegang ia, nafasku terhempas bagai gejolak ombak di bulan februari
nafsu tak bisa dibicarakan lagi..
ingin..ingin kuraih dia, untuk kumasukkan ke dalam lubang kehidupan
lubang yang kupunya bertahun lamanya, hampir kusam..
Oh, gambaran Pria sejati.. lemaspun engkau tetap kuraih
asalkan keinginanku sampai pada klimaks yang dirindukan
lembaran 100 ribu rupiah, menggelitiknya ku menyebut namamu..
tapi merahmu, adalah anu untuk wanita, untuk kehidupannya.
tak akan berhenti kucari engkau.. dengan atau tanpa lelaki
0 Response to "Puisi : Anu itu untuk wanita"
Posting Komentar